Setiap  orang mempunyai tujuan hidup. Tujuan hidup setiap orang berbeda-beda.  Karena mereka memiliki pemikiran yang berbeda, dan juga keinginan yang  berbeda dalam kehidupannya. Ada yang sangat berambisi, biasa saja, dan ada pula yang hanya menjalani apa yang sudah tuhan takdirkan.
Tidak  mudah menjalani tujuan hidup yang sudah kita rencanakan, karena  terkadang rencana yang sudah kita ingin jalankan terbentur oleh  kenyataan yang ada. Karena kita tidak mempunyai kuasa apapapun untuk  dapat menentukan apakah tujuan yang sudah kita tentukan itu dapat  berjalan dengan baik. Karena ada Tuhan yang menentukan dan mempunyai  kuasa atas segala hal yang ada di dunia ini. Jika DIA sudah menentukan  tidak apakah kita dapat merubahnya. Oleh sebab itu kita hanya dapat  berdoa agar tujuan yang sudah kita rancang dapat berjalan sesuai  rencana.
Perencanaan  tujuan hidup yang baik tidak mudah. Karena kita harus mampu konsisten  dengan apa yang sudah kita rencanakan. Dan kita sudah memikirkan baik  dan buruknya terlebih dahulu.Merencanakan tujuan hidup yang baik dengan  cara manajemen diri. Pengertian Manajemen  Menurut James A.F. Stoner : Manajemen adalah suatu proses perencanaan,  pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota  organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi  untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.  Pengertian Manajemen Menurut Mary Parker Follet : Manajemen adalah suatu  seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain  dibutuhkan keterampilan khusus.
Manajemen  diri adalah orang yang mampu untuk mengurus dirinya sendiri. Sedangkan  kemampuan untuk mengurus diri sendiri itu dilihat dari kemampuan untuk  mengurus wilayah diri yang paling bermasalah. Dan yang paling biasa  bermasalah dalam diri itu adalah hati. Oleh karena itu kita harus bisa  memanaj hati.
         Menata hati dan potensi yang ada di dalam diri diperlukan  kecerdasan. Saat ini seseorang berkarya tidak cukup dengan kecerdasan  rasional yaitu seseorang yang bekerja dengan rumus dan logika kerja  saja, atau dengan kecerdasan emosional (Goleman, 1996) agar merasa gembira, dapat bekerjasama dengan orang lain, punya motivasi kerja, bertanggungjawab dan life skill lainnya. Dan satu hal lain yaitu kecerdasan spiritual agar seseorang merasa bermakna, berbakti dan mengabdi secara tulus, luhur dan tanpa pamrih yang menjajahnya (Zohar, 2002).
             Jika diantara ketiganya kita satukan untuk dapat manata atau  mamanaj diri, tidaklah mungkin semua yang sudah kita rencanakan dapat  berjalan sesuai dengan harapan. Karena dari ketiga kecerdasan tersebut  saling mendukung dalam menata diri. 
             Kesuksesan dapat dilihat dari kesuksesan seseorang dalam  memanaj dirinya sendiri. Karena setelah dapat memenaj diri sendiri pasti  orang itu akan dapat memimpin
Source: New feed